Artikel
Manasik Sesi I Untuk Keberangkatan 7 November


Untuk keberangkatan jemaah Umrah tanggal 7 November 2018, NRA Group menyelenggarakan 3 sesi manasik umrah. Sesi I berlangsung pada Senin, 5 November 2018 bertempat di Wisma Umrah dan Haji Indonesia, Mampang, Jakarta Selatan.

Manasik yang berlangsung dari pukul 13.00-16.00 WIB ini diikuti 154 orang. Acara manasik dibuka dengan pembacaan ayat suci Al Quran yang dilantunkan oleh Ustadz Abdul Khalik. 

Kemudian dilanjutkan kata sambutan dari perwakilan manajemen NRA Group yang dalam hal ini Direktur Aruna Ibu Hj. Warmini Artijan.

Dalam sambutannya beliau menyampaikan ucapan terimakasih kepada jemaah NRA Group karena telah mempercayakan perjalanan memenuhi undangan Allah SWT bersama NRA Group.

"Mewakili NRA Group, saya mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya karena telah mempercayai kami. Insya Allah segenap kru kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan yang baik," ujar Ibu Hj. Warmini Artijan.

Untuk materi manasik umrah sendiri disampaikan Ustadz Nurhasan Abdullah Pesin dan Ustadz Rusdiana. Ustadz Nurhasan menyoroti bacaan talbiyah. Sebab, bacaan Talbiyah harus dikumandangkan jemaah baik saat menjalankan ibadah haji maupun umrah.

"Membaca talbiyah merupakan simbol bahwa kita telah siap memenuhi undangan Allah SWT. Artinya niatnya hanya karena Allah, jadi semua yang kita punya pada hakikatnya cuma titipan," tutur Ustadz Nurhasan.

Lebih lanjut Ustadz Nurhasan menerangkan Rukun Umrah. Dimana, Rukun Umrah terdiri dari Niat, Thawaf, Sa'i dan Tahalul. "Jemaahh sekalian harus memenuhi rukun ini agar umrahnya mabrur," ucap beliau.

Ustadz Nurhasan juga memaparkan program ibadah selama di Madinah dan Mekkah. Termasuk juga saat keberangkatan.

Pada kesempatan manasik kali ini, dr. Suharti yang merupakan salah satu tim medis NRA Group juga hadir untuk menyampaikan tips menjaga kesehatan selama beribadah umrah di tanah suci.

Menurutnya, kondisi kesehatan sangat perlu diperhatikan ketika melaksanakan ibadah umrah atau haji agar jemaah bisa beribadah dengan maksimal. 

"Berada di iklim yang berbeda, kelembaban kulit kurang diperhatikan, akibatnya jemaah sendiri akan kesakitan dan menjadi tidak fokus ibadahnya. Masalah kekeringan sebenarnya bisa diatasi dengan menggunakan pelembab," terang dr. Suharti.